Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur mengusulkan agar pemerintah bisa
memproteksi masyarakatnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Menurut Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Allah, masyarakat Indonesia belum
siap menghadapai persaingan pasar bebas ini.
"Terkait dengan
antisipasi pemerintah terhadap dimulainya ASEAN Economic Community 2015
ini kita harapkan agar Pemerintah benar-benar memproteksi rakyatnya
dengan memperketat aturan-aturan yang menyangkut tenaga kerja. Termasuk
masalah bahan pokok, seperti beras dan lainnya," ujarnya saat ditemui
usai pembukaan Muktamar ke-33 NU di alun-alun Jombang, Sabtu (1/8)
malam.
Mutawakkil mengatakan, dalam menghadapi MEA ini, PWNU
Jatim akan mendorong PBNU dalam Muktamar ke-33 di Jombang ini untuk
membuat regulasi yang tidak merugikan masyarakat. "Termasuk masalah
tenaga kerja luar negeri yang masuk ke Indonesia. Persyaratannya harus
bisa diperketat," imbuhnya.
Salah satu cara memproteksi
masyarakat, menurut KH Mutawakkil, adalah membuat aturan yang bisa
membatasi "Ya membuat batasan atau aturannya diperketat. Kenapa? Karena
masyarakat kita belum siap bersaing dengan masyarakat Asia apalagi
ASEAN," tandasnya.
Masyarakat Indonesia menurutnya masih kalah
dengan negara lain. Dibandingkan dengan negera Asia lain, katanya, banga
Indonesia masih kalah start menghadapi pasar bebas. "Kita kalah start,
untuk menghadapai globalisasi, seperti dengan India apalagi dengan
Korea. Karenanya pemerintah harus benar-benar memproteksi daya saing
ini," pungkasnya.
Contact Person
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar